Mengapa?
Mengapa ada dusta,
bila cita dan asa sama
Mengapa ada dengki,
jika satu tujuan yang kan kita gapai
Mengapa tercipta rahasia,
bila titian kita berpangkal tiada beda
Mengapa tersodorkan mufakat,
jika dari belakang tertancap opsi hianat
Mengapa harus bersembunyi,
bila kejujuran dijunjung tinggi
Mengapa sisakan diam,
jika di balik tirai bercerita muram
Mengapa terucap kata setuju,
bila terkubur kerja sama tuk maju
Mengapa bibir bungkam,
jika kemelut jiwa tiada tentram
Mengapa ada kebohongan,
bila ingin ketentraman
Mengapa dulu membenci,
jika dilakukan kini
Mengapa harus merendah,
bila hanya topeng belaka
Mengapa lagak khumul,
jika fiksi dari mulut selalu timbul
Mengapa ingin merendah,
bila bicara itu tiada reda
Mengapa salahkan orang lain,
jika tak berani ungkap kesalahan diri
Mengapa kau ingkar
Mengapa kau culas
Mengapa kau acuh
Mengapa kau ragu
Tak mau apa adanya
Tak biarkan nurani bicara
Tak cega kebohongan berkuasa
Tak hendak rasa angkuh kau binasa
Yang ada dalam benak hanya sedu sedan
Rintihan diri tiada nian
Hingga sesalku
akan yang kini bersemayam di hatimu
Jumat, 07 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar